Presentasi Untuk Rebranding TMII? | Frances Cherry
Bayangin harus nyusun presentasi untuk proyek yang akan diresmikan langsung oleh Presiden RI. Tekanan? Maksimal.
Bagi Frances Cherry, Co-Founder & Head of Strategy di 6616 Creative House, proyek rebranding TMII bukan sekadar soal desain baru, tapi juga tentang meramu identitas yang tetap timeless, familiar, dan bisa berekspansi melampaui konteks budaya. Dengan layers of approval yang kompleks, deadline ketat, dan ekspektasi tinggi, tim mereka harus mengandalkan riset mendalam untuk menciptakan branding yang relevan bagi generasi mendatang.
Jadi, gimana prosesnya? Apa tantangan terbesar? Dan yang paling penting, Apa Rasanya Presentasi Untuk Rebranding TMII?
“This project is a big deal for us. With the pressure and expectation that Indonesia will see and feel our work, we feel we grow a lot in the process.”
Frances Cherry
T& (T&DON): Bisa ceritain sedikit gak, seberapa kompleks sih proses approval di proyek ini?
Selama 13 tahun bekerja di creative and advertising industry, baru kali ini gue mengalami proyek dengan layers of approval yang begitu banyak dan berlapis dalam waktu yang sangat singkat.
FC (Frances Cherry): Dalam setiap kesempatan presentasi, tim kami berhadapan dengan 3 institusi terkemuka negara.
Setiap masukan dari mereka harus dipertimbangkan dan diakomodasi, karena proyek ini akan diresmikan langsung oleh Bapak Presiden RI.
Selain itu, branding TMII erat kaitannya dengan desain, dan seperti yang kita tahu... design is a subjective matter.
Hal ini secara alami menambah kompleksitas dalam keseluruhan proses pembuatan rebranding.”
T&: Ngomongin soal preparation, berapa lama waktu yang lu habisin buat memastikan semua materi siap sebelum presentasi?
FC: Relatif, tergantung milestones yang harus dicapai saat itu. Untuk presentasi pitching pertama, kami cuma punya 2 hari kerja sebelum submission date. Meskipun waktunya mepet, kami tetap sempat melakukan riset langsung di TMII untuk quick observation dan qualitative survey yang jadi dasar strategi awal yang kami ajukan. Saat itu belum ada elemen visual, hanya gambaran awal tentang bagaimana menjawab tantangan dan visi besar brand.
Setelah itu, di fase berikutnya, kami punya 3 minggu untuk riset lebih mendalam, mengolah strategi awal menjadi branding direction yang lebih konkret, hingga menyusun beberapa alternatif initial logo.
T&: Seberapa besar peran riset dan data dalam menentukan arah desain baru ini? Ada nggak elemen desain lama TMII yang masih dipertahankan?
FC: Riset itu kunci. Dari hasil riset, kami menyusun target market mapping yang lebih relevan dengan kondisi pasar saat ini dan generasi mendatang. Ini penting supaya identitas TMII yang baru lebih tepat sasaran dan fungsional.
Hasil riset juga membantu kami memahami positioning dan role baru TMII, yang lebih terbuka dan inklusif.
Dari segi desain, kami sebisa mungkin mempertahankan elemen-elemen yang sudah jadi legacy. Yes, it needs to look fresh, but it also should be timeless and familiar at the same time, while expanding its position beyond cultural context. Logo lama kami improvisasi dan sederhanakan, sambil mengembangkan fungsinya untuk mencerminkan peran TMII yang semakin luas.
T&: Apa filosofi utama di balik desain baru TMII yang menurut lu paling penting?
FC: Jelajah Indonesia Tanpa Batas—itu esensi utama TMII yang kami angkat.
Terinspirasi dari kekayaan alam dan budaya Indonesia, logo yang dirancang kami buat menjadi vessel yang fleksibel dan adaptif—selayaknya sebuah wadah yang siap membingkai potret cerita Indonesia yang nggak ada habisnya.
Selain itu, warna-warna baru TMII juga merepresentasikan kekayaan dan keindahan Indonesia. Ada delapan warna primer yang kami namakan Bumi Lestari. Jujur, pendekatan ini agak risky and unusual for us, tapi kami yakin ini esensial untuk merepresentasikan Indonesia seperti yang kami bayangkan.
T&: Apa aspek paling rewarding dari proyek ini, meskipun dengan semua tantangan dan chaos yang ada?
FC: TMII adalah simbol kultural Indonesia yang sudah berdiri sejak 1975. Bisa dapat kepercayaan untuk mengerjakan aset negara sebesar ini sudah jadi reward tersendiri buat kami.
This project is a big deal for us. Dengan tekanan dan ekspektasi sebesar ini—karena Indonesia akan melihat dan merasakan hasil kerja kami—gue merasa tim kami banyak bertumbuh dalam prosesnya.
“This project is a big deal for us. Dengan tekanan dan ekspektasi sebesar ini—karena Indonesia akan melihat dan merasakan hasil kerja kami—gue merasa tim kami banyak bertumbuh dalam prosesnya.”
Artikel ini adalah bagian dari seri wawancara eksklusif T&DON dengan para profesional yang berhasil meng-overcome berbagai tantangan dalam presentasi penting dalam hidup mereka.